Senin, 21 Januari 2013

Birokrasi


DEFINISI BIROKRASI

Birokrasi berasal dari kata bureaucracy (bahasa inggris bureau + cracy), dapat diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida, dimana leboh banyak orang berada di tingkat bawah daripada tingkat atas, biasanya di temui pada instansi yang sifatnya administratif maupun militer. id.m.wikipedia.org/wiki/birokrasi
Birokrasi adalah organisasi formal berskala besar yang didalamnya terdapat pembagian pekerjaan yang ditentukan secara ketat, rumit, dan efisien melalui peraturan formal dan pembidangan-pembidangan yang diisi ahli-ahli yang terlatih. (ensiklopedia nasional indonesia. 1989. Jakarta: Cipta Adi Pustaka)
          Kegiatannya di koordinasi oleh garis perintah secara hierarkis. Jenis organisasi ini ditandai oleh suatu sentralisasi kekuasaan, dan ditekankan pada lima ciri yaitu disiplin, sikap rasional, hubungan bersifat tak pribadi, keahlian dan segalasesuatu serba terbaku.
Birokrasi merupakan konsep abstrak atau tipe ideal. Dalam kenyataan, organisasi-organisasi formal yang ada hanya mirip atau mendekati ciri-ciri birokrasi, dengan tingkat kemiripan yang berbeda-beda. Jadi tidak ada organisasi formal yang sepenuhnya efisien, rasional, impersonal dan serba terbaku. Namun jika ciri-ciri ideal itu dominan, organisasi tersebut dianggap sebagai suatu birokrasi. Contoh organisasi formal yang dianggap sebagai suatu birokrasi adalah badan-badan pemerintah, perusahaan industri yang besar, organisasi militer, serikat buruh, rumah sakit, universitas dan sebagainya.


Keuntungan dan Kelemahan Birokrasi

          1. Keuntungan  Birokrasi
               
               Menurut Kettner (2002), terdapat tiga pertimbangan yang diambil kira dalam teori birokrasi iaitu pertama ialah 


    1. Tanggung jawab (accountability).
    2. Hierarki dan definisi tanggungjawab adalah merupakan ciri penting birokrasi dalam membantu  pengurusan tempat kerja yang tersusun. Lakaran prinsipal terhadap semua tugas haruslah jelas dan harus disusun dalam bentuk hierarki. Dengan adanya hierarki dan spesifikasi tugas ini, ianya dapat memberi kekuatan terhadap organisasi birokrasi kerana ia dapat memantapkan lingkungan kuasa yang ada pada jabatan, program, unit kecil dan bagi setiap pekerja itu sendiri. Salah satu lagi kelebihannya disini ialah setiap pekerja amat jelas serta tahu kerja dan tugas harian yang patut dilakukan oleh mereka, tanpa perlu bergantung kepada arahan untuk melakukan sesuatu tugas daripada pihak lain.
    3.  Ada Aturan, Norma, dan Prosedur untuk Mengatur Organisasi. Dalam model teori birokrasi Max Weber, ditekankan mengenai pentingnya peraturan. Weber percaya bahwa peraturan seharusnya diterapkan secara rasional dan harusnya ada peraturan untuk segala hal dalam organisasi. Tentunya, peraturan-peraturan itu tertulis. Dengan demikian, organisasi akan mempunyai pedoman dalam menjalankan tugas-tugasnya
        2.  Kelemahan Birokrasi
    1. Kelemahan-kelemahan birokrasi terletak dalam hal:
      a. penetapan standar efisiensi yang dapat dilaksanakan secara fungsional.
      b. terlalu menekankan aspek-aspek rasionalitas, impersonalitas dan hirarki.
      c. kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasi.
      d. berlakunya pita merah dalam kehidupan organisasi.
    2. Kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam birokrasi sebenarnya tidak berarti bahwa birokrasi adalah satu bentuk organisasi yang negatif, tetapi seperti dikemukakan oleh K. Merton lebih merupakan “bureaucratic dysfunction” dengan ciri utamanya “trained incapacity”.
    3. Usaha-untuk memperbaiki penampilan birokrasi diajukan dalam bentuk teori birokrasi sistem perwakilan. Asumsi yang dipergunaksn adalah bahwa birokrat di pengaruhi oleh pandangan nilai-nilai kelompok sosial dari mana ia berasal.
    4. Keengganan untuk mengakui adanya konflik di antara otorita yang disusun secara hirarkis dan sulit menghubungkan proses birokratisasi dengan modernisasi yang berlangsung di negara-negara sedang berkembang.
    5. Salah satu kelemahan yang sering dikaitkan dengan birokrasi ialah “red tape” . Istilah ini merujuk kepada satu peraturan birokrasi yang sangat berlebihan sehingga menyebabkan kelewatan kepada sesuatu urusan ataupun proses.

BIROKRATISME

     Pengertian birokratisme mengacu pada sifat keterpakuan pada rutinitas, penolakan terhadap inovasi, keengganan memikul tanggung jawab, kekakuan dalam menerapkan aturan, dan kecenderungan menunda pekerjaan (Dawam Raharjo; Prisma, 1986). Selain sebagai acuan pemahaman, pengertian ini dapat juga dijadikan pegangan dalam evaluasi dan perbaikan.
     Contoh gampangnya, Bila seharusnya di Kantor Desa untuk membuat KTP adalah 1 Minggu, namun pada kenyataannya ternyata lebih lama,  itu termasuk Birokratisme. Kalau jadi lebih cepat itu juga Birokratisme.
     Birokratisme adalah sebuah keburukan yang terdefinisi dengan baik, sebuah pelencengan yang buruk dan berbahaya, yang telah dikutuk secara resmi namun tetap tidak menunjukkan tanda-tanda akan melenyap.



Daftar pustaka :
1. Supriatna Tjahya. 1996. Administrasi Birokrasi Dan Pelayanan Publik. Jakarta: Nimas Multima
2. Nogi Hessel Tanglilisan. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
3. Ensiklopedia Nasional Indonesia. 1989. Jakarta: Cipta Adi Pustaka
4. http://tomy.asia/birokrasi/

 

Faza Fatimah Zahrah Template by Faza Fatimah Zahrah