Kamis, 02 Mei 2013

Maraknya Anak Punk




Hai semua, beberapa waktu yang lalu saya pulang kuliah menggunakan angkutan umum (angkot). Pada saat itu angkot tersebut tidak penuh penumpang, hanya ada sekitar 4 orang saja (tidak termasuk supir). Ketika di pertengahan jalan, ada anak punk yang masuk dan mengamen di dalam angkot yang saya tumpangi. Saya terkejut karena anak punk itu masuk dan duduk sambil bernyayi di sebelah saya (biasanya kalau ada pengamen di angkot hanya duduk di dekat pintu saja). Otomatis rasa takut saya semakin membesar, mengambil uang di dalam tas saja untuk diberikan ke anak punk itu saya takut sekali, dan untungnya tidak terjadi apa-apa. Dari kejadian itulah saya ingin membahas sedikit mengenai maraknya anak punk di jalanan.


Punk bisa diartikan oleh sebagian orang yaitu ideologi / pandangan hidup yang mencakup beberapa aspek, diantaranya aspek sosial dan politik. Anak punk bukan hanya hadir di Indonesia saja, ternyata punk merupakan sub-budaya dari London, Inggris. Dahulunya punk terbentuk dan menjadi satu dengan komunitas skinhead. Yang menyatukan mereka awalnya adalah jenis musik.

Seiring berjalannya waktu, citra yang terbentuk untuk anak punk adalah negatif. Tujuan dari komunitas mereka adalah menyindir tindakan pemerintah, pejabat ataupun pengusaha yang merugikan rakyat. Mungkin cara penyampaiannya yang kurang bisa diterima oleh masyarakat luas. Mereka bernyanyi menyindir golongan atas dengan lagu-lagu hasil karya mereka sendiri. Namun terkadang lirik lagu yang keras dan cara menyanyikannya yang kurang baik, malah menjadi sesuatu yang tidak disukai.

Fashion atau penampilan mereka juga merupakan salah satu ciri yang paling menonjol. Gaya berpakaian mereka identik dengan kaos berwarna hitam yang terlihat lusuh, celana jeans ketat, potongan rambut mohawk yang di cat warna warni, ditambah dengan menindik bagian tubuh seperti telinga, hidung, lidah ataupun bibir, dan ada juga yang bertatto. Gaya penampilan itulah yang terkadang membuat resah masyarakat.

Ketika saya perhatikan, sebagian besar anak punk yang ada di jalanan adalah anak-anak remaja. Lalu saya bertanya-tanya, apakah mereka tidak di cari oleh keluarga nya? Apakah keluarga nya benar-benar tidak peduli dengan mereka? Atau mereka yang lari dari rumah untuk mencari kebebasan dan jati diri hidup?

Bila sejak kecil seorang manusia sudah ditanamkan rasa kekeluargan, diajarkan agama yang baik serta diberikan norma dan moral yang baik, kecil kemungkinan mereka akan jauh menyimpang seperti sekarang ini. Sayang sekali rasa nya melihat fenomena ini. Masa remaja yang seharusnya dihabiskan bersama keluarga, bermain dan belajar untuk masa depan malah digunakan untuk mengamen di jalanan.

Semoga pemerintah, keluarga ataupun masyarakat bisa menemukan solusi yang tepat untuk permasalahan ini, solusi yang akan memberikan dampak yang baik untuk semua nya, Amin…

0 komentar:

Posting Komentar

 

Faza Fatimah Zahrah Template by Faza Fatimah Zahrah