Hai,
kali ini saya akan menuliskan resume ke-6 mengenai uang, bank dan penciptaan
uang yang sudah terlebih dahulu di presentasikan materinya oleh teman-teman
saya kelompok 6 pada tanggal 2 Mei 2013.
Uang didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat
diterima secara umum. Jenis-jenis uang yaitu uang kartal (uang logam dan emas),
uang giral (cek, gito, dan lain-lain) dan uang kuasi (surat-surat berharga).
Bank adalah sebuah lembaga keuangan umumnya didirikan dengan
kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan
promes atau yang dikenal sebagai banknote. Bank terdiri dari bank sentral dan
bank umum.
Penciptaan uang adalah proses memproduksi atau menghasilkan
uang baru. Terdapat tiga cara untuk menciptakan uang; pertama dengan cara
mencetak mata uang kertas atau uang logam, kedua melalui pengadaan utang dan
pinjaman, serta ketiga melalui beragam kebijakan pemerintah, misalnya seperti
pelonggaran kuantitatif.
Studi kasus yang di bahas mengenai uang paslu.
Menurut kelompok 6, keadaan ekonomi lah yang memicu orang
untuk membuat dan mengedarkan uang palsu tersebut. Banyak orang yang
menghalalkan berbagai cara untuk memperbaiki kehidupannya (dalam hal ekonomi).
Mereka biasanya ingin memperkaya diri sendiri tanpa memikirkan akibat yang
diperbuat bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Berikut ini beberapa pertanyaan yang diajukan oleh teman saya:
- Kapan moneter ekspansif dan kontraktif dikeluarkan?
Kebijakan
moneter ekspansif adalah kebijakan pemerintah pada saat menambah uang yang
beredar, sedangkan kebijakan moneter kontaktif kebijakan pemerintah untuk
mengurangi uang yang beredar.
- Apa upaya penstabilan mata uang Indonesia?
Dengan
mengeluarkan kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif. Contohnya mengeluarkan
uang pecahan Rp. 2000
- Apa yang dimaksud redenominasi? Dan berpengaruh pada sektor apa saja?
Redenominasi
yaitu penyederhanaan nilai mata uang tanpa merubah uang menjadi lebih kecil
nilai tukaarnya. Pengaruhnya pada semua sektor, tetapi sebenarnya redenominasi
tidak begitu berpengaruh karena di dalam kehidupan sehari-hari kita biasa
menyederhanakan nilai mata uang, contohnya Rp. 250.000 kita hanya
mengucapkannya 2,5.
0 komentar:
Posting Komentar